Header Ads

Header ADS

Buku Panduan Da’i Ramadhan


Judul          : Sekuntum Melati

Penulis       : Ahmad Zanin Nu’man, M.Pd.I, dkk

Penerbit      : Pemuda Muhammadiyah, Sukoharjo

Cetakan      : Pertama, Mei 2017

Dimensi      : 14 X 21 cm (soft cover)

Tebal          : 268 halaman

 

Ramadhan adalah bulan agung dan mulia yang penuh keutamaan yang sayang untuk disia-siakan oleh setiap muslim. Termasuk di dalamnya keutamaan berdakwah. Karenanya, bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk menyemarakkan kembali dakwah Islamiyah, menyampaikan kebaikan dan kebenaran ajaran Islam. Terlebih lagi dakwah bil lisan (bil kalam) atau ceramah. Karena saat Ramadhan tiba, biasanya sebagian besar kaum muslimin sangat antusias untuk mendatangi masjid. Maka ceramah menjadi metode dakwah yang sangat efektif digunakan. Tinggal para da’i yang harus pintar dalam menyampaikan materi dakwahnya.

Berbagai kegiatan dakwah bertajuk kuliah tujuh menit (kultum), kuliah subuh (kulsub), atau kuliah ringkas (kulkas) adalah beberapa kegiatan ceramah yang biasa diadakan di masjid-masjid setelah shalat ‘isya/tarawih/witir, setelah shalat subuh, maupun menjelang berbuka puasa (shalat maghrib). Sayangnya, kesempatan yang berharga ini terkadang hanya menjadi rutinitas ceramah dengan materi yang asal-asalan. Beberapa penceramah bahkan ada yang hanya sekedar tampil dalam rangka memenuhi jadwal yang telah disusun oleh takmir masjid.

Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah mencoba berikhtiar untuk memberikan kontribusinya dalam dakwah di bulan Ramadhan ini dengan menerbitkan buku kumpulan materi kultum Ramadhan dengan judul “Sekuntum Melati” (Serial Kumpulan Kultum Menata Lisan dan Hati). Materi dalam buku ini ditulis oleh para kader da’i muda Muhammadiyah yang terdiri dari 12 Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) dan Anggota PDPM Sukoharjo yang telah dipilih oleh Ketua Bidang Dakwah PDPM Sukoharjo berdasarkan kompetensi masing-masing. Termasuk di dalamnya ada tulisan Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukoharjo Wiwaha Aji Santosa, S.Pd, Ketua Umum PDPM Sukoharjo Eko Pujiatmoko, S.E, Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Ahmad Henry Machsuni, S.T dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, S.E, M.E.

Ada tiga harapan Ketum PDM Sukoharjo Wiwaha Aji Santosa, S.Pd melalui terbitnya buku “Sekuntum Melati” ini. Tiga harapan yang ditulis Wiwaha dalam pengantar buku ini yaitu: Pertama, betapa membahagiakan di saat banyak problema yang menghinggapi pada generasi muda, yang di antaranya adalah jauhnya mereka dari agama, tetapi kumpulan materi kultum ini ditulis oleh para anak muda; Kedua, keberanian para pemuda tersebut mengekspresikan kecintaan terhadap agama mereka dan mewujudkan dalam bentuk buku, sungguh ini menandakan bahwa mereka berani dikritik oleh umat terkhusus pembacanya; dan Ketiga, menulis secara bersama sehingga menjadi sebuah buku adalah indikator bahwa mereka menempatkan kerjasama melebihi kepentingan pribadi. Sungguh membahagiakan mempunyai generasi penerus yang cerdas, santun dan tidak egois.

Kabid Dakwah PDPM Sukoharjo yang juga Ketua Tim Penulis, Ahmad Zanin Nu’man, M.Pd.I dalam pengantarnya mengatakan bahwa hadirnya buku ini diharapkan mampu mengisi kebutuhan para da’i, khususnya da’i muda yang masih dalam taraf belajar serta mampu memberi rangsangan pada mereka untuk terus berjuang menyebarkan risalah Rasulullah SAW.

Materi yang disuguhkan dalam buku ini tidak hanya seputar puasa, tetapi juga mengupas materi-materi kekinian yang disesuaikan dengan kondisi sosiologi masyarakat saat ini, sehingga materi buku ini akan lebih menarik. Tema-tema tersebut ditulis dengan padat, praktis dan tentunya berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Tiap materi juga dirancang dan disajikan sebagai bahan kultum yang mudah diingat dan disampaikan, utamanya bagi para da’i pemula. Dengan bekal materi ini akan menjadikan penceramah dapat tampil lebih menarik dan penuh percaya diri.

Buku setebal 268 halaman ini terdiri dari 30 materi kultum (setiap hari diberikan satu tema sampai hari terakhir Ramadhan) dan 2 khutbah ‘id (‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha). Materi yang dibahas sangat bervariasi sesuai dengan latar belakang pemateri. Judul materi dalam buku ini yaitu materi-materi yang berkaitan tentang puasa seperti: Marhaban Ya Ramadhan, Puasa Berkualitas, Hadits Dhaif Seputar Ramadhan, Tak Sekedar Puasa Biasa, Bersahabat dengan Al-Qur’an, Ramadhan Bulan BBM, Mendulang Keutamaan di Akhir Ramadhan, Memburu Lailatul Qadr, Menggapai Derajat Termulia dengan Puasa, Menyempurnakan Ramadhan dengan Zakat Fitrah, dan Menjaga Spirit Ramadhan. Dalam materi seputar Ramadhan ini juga ada satu judul kontemporer yang menghubungkan puasa dengan gerakan anti korupsi, yaitu kultum berjudul “Puasa dan Korupsi” yang ditulis oleh Ketua Bidang Hukum dan HAM PDPM Sukoharjo Muslih Hamidi, S.H.

Menurut Muslih, salah satu manifestasi ketakwaan adalah menahan keinginan atau syahwat memperkaya diri. Korupsi adalah tindakan untuk memperkaya diri secara tidak wajar. Karena dilakukan secara tidak wajar, maka tentu merugikan orang lain. Puasa dengan segala perangkat ibadahnya tentu bisa menjadi instrumen untuk mencegah nafsu memperkaya diri tersebut. Puasa yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan niat hanya karena Allah SWT akan mendatangkan energi positif untuk menolak berbagai tindakan yang melawan kebenaran hakiki.

Kabid Hukum dan HAM PDPM Sukoharjo ini mengambil spirit puasa dalam “Gerakan Anti Korupsi” dengan salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan bahwa ketika ada godaan dalam bentuk apapun, maka  orang yang berpuasa harus mengatakan, “inni shoimun” atau katakan, “saya sedang berpuasa”. Menurut Muslih, dalam bahasa lain kalimat “inni shoimun” yang dipesankan oleh Rasulullah SAW ini bisa juga dinyatakan dengan ungkapan, “nyatakan tidak” untuk semua tindakan penyelewengan. Termasuk di dalamnya penyelewengan dalam tindak pidana korupsi.

Selain bahasan tentang Ramadhan, dalam buku ini juga terdapat materi-materi keislaman umum seperti: Meneladani Rasulullah Seutuhnya, Menjadi Pemuda Terdepan di Era Globalisasi, 3 Golongan Pengundang Bencana, Kompetisi dalam Kerangka Fastabiqul Khairat, Kiat Mendidik Anak, Menjadi Pribadi yang Bermanfaat, 7 Manusia Pilihan, Mewaspadai Serangan Ghazwul Fikri, Bila Semangat Juang Memudar, Fitnah Akhir Zaman, Hadirkan Rizkimu dengan Sedekah, 5 Obat Hati, dan 5 Ciri Orang Bertakwa.

Karena ditulis oleh para aktivis muda, maka buku ini juga tidak lepas dari materi kekinian yang menyangkut kehidupan ke-Indonesia-an saat ini. Di antaranya dalam tulisan berjudul: Muslim Jangan Gaptek, Pengoptimalan Dakwah Lewat Media Sosial, Toleransi dalam Islam, Hoax dan Sikap Seorang Muslim Terhadapnya, dan Siapakah Pemimpin Pilihanmu.

Selain 30 materi kultum, buku ini juga memuat dua khutbah ‘Id yang ditulis oleh Kabid Dakwah PDPM Sukoharjo Ahmad Zanin Nu’man, M.Pd.I, yaitu khutbah ‘Idul Fitri berjudul “Mengoptimalkan Pesan Ramadhan untuk Membangun Masyarakat Berkemajuan”, dan khutbah ‘Idul Adha berjudul “Menjadikan Kurikulum Nabi Ibrahim AS Sebagai Solusi Pendidikan Bangsa”.

Buku ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman kita akan ilmu agama Islam. Karena selain disertai dengan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, juga dilengkapi dengan beberapa pilihan muqadimah dalam ceramah. Dikemas dengan bahasa yang ringan namun sarat dengan makna. Buku ini akan menjadi salah satu bekal untuk mengisi bulan Ramadhan dengan aktifitas dakwah penuh berkah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo H. Ihsan Muhadi, S.Ag dalam pengantarnya pada buku ini mengatakan bahwa kumpulan artikel (kultum) ini sekaligus menjawab kehausan terutama bagi para da’i muda terhadap materi-materi dakwah yang mudah dan aplikatif sebagai bahan dakwah.

Sedangkan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam pengantarnya berharap, “Mudah-mudahan, melalui buku kumpulan khutbah Ramadhan ini mengantarkan kita agar tidak menjadi “penggembira” suasana Ramadhan, tetapi menjadi bagian tamu utama, yang diundang Allah SWT dalam bulan Ramadhan untuk melakukan perbaikan keimanan melalui peningkatan kualitas standar moral sebagai seorang muslim.”

Wallahu a’lam [M. Nasri Dini]


FILE LENGKAP

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh duncan1890. Diberdayakan oleh Blogger.