Muhammadiyah dan Pedoman Kehidupan Pribadi
KEHIDUPAN ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH
A. KEHIDUPAN PRIBADI
1. Dalam Aqidah
1.1. Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip
hidup dan kesadaran imani berupa tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang benar, ikhlas, dan penuh ketundukan sehingga terpancar sebagai ‘Ibad
ar-Rahman yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi mukmin,
muslim, muttaqin, dan muhsin yang paripurna.
1.2. Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan
tauhid sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari keimanan
berdasarkan tauhid itu, dan harus tetap menjauhi serta menolak syirik,
takhayul, bid’ah, dan khurafat yang menodai iman dan tauhid kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
2. Dalam Akhlak
2.1. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani
perilaku Nabi dalam mempraktikkan akhlak mulia, sehingga menjadi uswah
hasanah yang diteladani oleh sesama berupa sifat sidiq, amanah,
tabligh, dan fathanah.
2.2. Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan
kegiatan hidup harus senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas dalam wujud
amal-amal shalih dan ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya’, sombong,
ishraf, fasad, fahsya, dan kemunkaran.
2.3. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan
akhlak yang mulia (akhlaq al-karimah) sehingga disukai/diteladani dan
menjauhkan diri dari akhlak yang tercela (akhlaq al-madzmumah) yang menyebabkan
dibenci dan dijauhi sesama.
2.4. Setiap warga Muhammadiyah di mana pun bekerja dan
menunaikan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari harus benar-benar
menjauhkan diri dari perbuatan korupsi dan kolusi serta praktik-praktik buruk
lainnya yang merugikan hak-hak publik dan membawa kehancuran dalam kehidupan di
dunia ini.
3. Dalam Ibadah
3.1. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa
membersihkan jiwa/hati ke arah terbentuknya pribadi yang muttaqin dengan
beribadah yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa/nafsu yang buruk, sehingga
terpancar kepribadian yang shalih yang menghadirkan kedamaian dan kemanfaatan
bagi diri dan sesamanya.
3.2. Setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdhah
dengan sebaik-baiknya dan menyuburkan amal nawafil (ibadah sunnah)
sesuai tuntunan Rasulullah serta menghiasi diri dengan iman yang kokoh, ilmu
yang luas, dan amal shalih yang tulus sehingga tercermin dalam kepribadian dan
tingkah laku yang terpuji.
4. Dalam Muamalah Duniawiyah
4.1. Setiap warga Muhammadiyah harus selalu menyadari
dirinya sebagai abdi dan khalifah di muka bumi, sehingga
memandang dan menyikapi kehidupan dunia secara aktif dan positif serta tidak
menjauhkan diri dari pergumulan kehidupan dengan landasan iman, Islam, dan
ihsan dalam arti berakhlak karimah.
4.2. Setiap warga Muhammadiyah senantiasa berpikir secara burhani,
bayani, dan irfani yang mencerminkan cara berpikir yang Islami
yang dapat membuahkan karya-karya pemikiran maupun amaliah yang mencerminkan
keterpaduan antara orientasi hablum-minallah dan hablum-minannas
serta maslahat bagi kehidupan umat manusia.
4.3. Setiap warga Muhammadiyah harus mempunyai etos kerja
Islami, seperti: kerja keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, dan
berusaha secara maksimal/optimal untuk mencapai suatu tujuan.
Sumber: Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2010). Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. hlm. 64-67

Tidak ada komentar